BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Suku Bunga dan Bunga Bank
a). Pengertian Bunga dan Suku Bunga
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu
kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman
tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang”
(principal).
Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga)
dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”. Miller, RL dan Vanhoose, mengataka bahwa suku bungan adalah
sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman
(kreditor), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah
pinjaman.
Menurut kelompok kami, suku bunga adalah balas jasa atas sejumlah pinjaman yang harus dibayar
kepada yang memberi pinjaman (kreditor) dengan jangka waktu yang telah
ditentukan.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan
uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang
dipergunakan dan akan dikembalikan pada saat mendatang.
b). Pengertian Bunga Bank
Menurut
RIMSKY J. JUDISSENN, Bunga bank adalah penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan dari
pihak yang meminjam atau memanfaatkan uang (bank)
FACHMI BASYAIB, mengatakan Bunga Bank adalah sesuatu yang dihasilkan dari
keuntungan aset keuangan, tujuannya adalah untuk memberikan pada investor
keuntungan bagi investasi dana yang dimilikinya.
Bunga bank dapat
diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga
dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah (yang memiliki
simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang
memperoleh pinjaman).
Dalam
kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada
nasabahnya yaitu sebagai berikut:
1.
Bunga simpanan.
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau
balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnyadi bank. Bunga simpanan merupakan
harga yang dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga
tabungan, dan bunga deposito.
2.
Bunga pinjaman
Adalah bunga
yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah
peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.
Kedua
macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dn pendapatan bagi bank.
Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah,
sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik
bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu
sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara
otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula
sebaliknya.
2.2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi
besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana
Apabila
bank kekurangan dana, sementara permohonan peminjam meningkat, maka yang
dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku
bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula
meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada disimpanan banyak
sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
2. Persaingan
Dalam
memperebutkan dana simpanan, maka disaping faktor promosi, yang paling utama
pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
Dalam
arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat
sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga pesaing misalnya 16%. Namun,
sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah pesaing.
3. Kebijakan pemerintah
Dalam
arti baik untuk bunga simpanan maupun unga pinjaman kita tidak boleh melebihi
bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Target laba yang diinginkan
Sesuai
dengan target laba yang di inginkan, jika laba yang di inginkan besar, maka
bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin
panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bungnganya, hal ini
disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula
sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunga relatif lebih rendah.
6. Kualitas jaminan
Semakin
likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan
sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan
sertifikat tanah. Alasannya utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan
jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid
seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah
untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas
suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku
bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya
adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk produk yang
kompetetif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan
produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya
bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa
(sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai
hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun
berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam
hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika
pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama
baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan berbeda.
Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak
dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak
ketiga oleh pihak perbankan.
2.3.
Komponen-komponen
dalam menentukan bunga kredit
Komponen dalam menentukan suku bunga
kredit yaitu:
1.
Total
Biaya Dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh
bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan
maupun deposito.Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang
ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Total biaya dana ini harus
dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requrement (RR) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
2.
Biaya
Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank
membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat.
Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus
ditanggung bank sebagai biaya operasi.
3.
Cadangan
Risiko Kredit
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit
yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti
mengandung suatu risiko tidak terbayar.
4.
Laba
yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu
ingin memperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa
pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi
besarnya bunga kredit.
5.
Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan
pemerintah kepada bank yang memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
2.4 Jenis-jenis
Pembebanan Suku Bunga Kredit
Metode
pembebanan bunga antara lain:
1.
Sliding rate
Pembebanan
bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang
dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Jenis
sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.
2.
Flat rate
Pembebanan
bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman
setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit
tersebut lunas. Jenis Flat rate biasanya diberikan kepada kredit yang
bersifat konsumtif.
3.
Floating rate
Jenis
ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga
bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang padaa
bulan tersebut.
2.5 Contoh soal suku bunga
kredit
1). Menghitung
komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam menentukan suku bunga kredit
adalah sebagai berikut :
PT Bank MARINDO
menentukan suku bunga deposito sebesar 18% PA kepada para deposannya. Cadangan
Wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5%. Kemudian biaya operasi yang
dikeluarkan adalah 6% dan cadangan risiko kredit macet 1%. Laba yang diinginkan
adalah 5% dan pajak 20%.
Pertanyaan :
Hitunglah beberapa
bunga kredit yang diberikan (based
lending rate) kepada para debiturnya (peminjam).
Cost of Fund = Bunga yang dibebankan
100%-Cadangan wajib
100%-Cadangan wajib
Cost of Fund = 18% = 18% =18,95%
100%-5% 95%
Jadi
cost of fund 18,95% dibulatkan menjadi 19% untuk menghitung bunga kredit yang
diberikan adalah sebagai berikut :
Total
biaya dana (cost of fund) 19%

25%

26%

31%

Bunga Kredit yang
diberikan (based leanding rate)
32%
b). Menghitung dengan
metode Flat Rate dan Slinding Rate
contoh :
PT. Sungailiat telah memperoleh
persetujuan fasilitas kredit dari bank mitras seniali Rp.60.000.000,- Jangka
waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan). Bunga dibebankan sebesar 24% setahun.
Disamping itu PT sungailiat juga dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp.350.000,- kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening
gironya.
Pertanyaan: Coba saudara hitung dengan menggunakan metode
flat rate dan sliding rate jumlah angsuran setiap bulan berikut
tabel perhitungannya secara lengkap.
Jawab:
·
Pembebanan
bunga dengan flat rate
Sesuai
dengan pembebanan bunga dengan flat rate maka setiap bunga yang dibayar adalah
tetap sampai kredit tersebut lunas.
Menghitung
pokok pinjaman perbulan:
Pokok
pinjaman (PJ) = jumlah Pinjaman / Jangka
waktu
PJ = Rp.60.000.000,- / 12
PJ
= Rp5.000.000,-
Menghitung bunga (BG)
perbulan adalah:
BG = Bunga
X Nominal Pinjaman X 1
12 bulan
BG = 24%
X Rp.60.000.000,- X 1 = Rp.1.200.000,-
12 bulan
Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah
Rp.6.200.000,- selama 12 bulan
TABEL PERHITUNGAN KREDIT
Dengan Flate Rate
(dalam ribuan)
Bulan
|
Sisa
Pinjaman
|
Pokok
Pinjaman
|
Bunga
|
Angsuran
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
55.000,-
50.000,-
45.000,-
40.000,-
35.000,-
30.000,-
25.000,-
20.000,-
15.000,-
10.000,-
5.000,-
0
|
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
|
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
|
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
|
Jumlah
|
60.000.-
|
14.400,-
|
74.400,-
|
Table 2.1
·
Pembebanan
bunga dengan sliding rate
PJ =
Rp.60.000.000,- / 12 = Rp.5.000.000,-
Bunga = %
bunga 1 thn X (sisa pinjaman)
12 bulan
- Angsuran 1
PJ
= Rp.5.000.000,-
Bunga
= (24% X Rp.60.000.000,-) /12 = Rp.1.200.000,-
Rp 6.200.000,-
-
Angsuran 2
PJ = Rp.5.000.000,-
Bunga = (24% X Rp.55.000.000,-)/12 = Rp.1.100.000,-
Rp.6.100.000,-
Dan
seterusnya sampai angsuran 12
TABEL PERHITUNGAN KREDIT
Dengan Silding Rate
(dalam ribuan)
Bulan
|
Sisa
Pinjaman
|
Pokok
Pinjaman
|
Bunga
|
Angsuran
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
55.000,-
50.000,-
45.000,-
40.000,-
35.000,-
30.000,-
25.000,-
20.000,-
15.000,-
10.000,-
5.000,-
0
|
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
|
1.200,-
1.100,-
1.000,-
900,-
800,-
700,-
600,-
500,-
400,-
300,-
200,-
100,-
|
6.200,-
6.100,-
6.000,-
5.900,-
5.800,-
5.700,-
5.600,-
5.500,-
5.400,-
5.300,-
5.200,-
5.100,-
|
Jumlah
|
60.000.-
|
7.800,-
|
67.800,-
|
Table 2.2
Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode
diatas adalah sebagai berikut :
- dengan
metode Flat rate adalah Rp14.400.000,-

Selisih Rp 6.600.000,-
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Dari Uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa Bunga Bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Dalam hal ini Bunga
juga dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecinya
penetapan suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya,
artinya baik bunga simpanan dan bunga pinjaman saling mempengaruhi di samping
pengaruh factor-faktor lainnya.
Dalam kegiatannya terdapat dua macam bunga yaitu bunga
simpanan dan bunga pinjaman. Metode penghitungan bunga terdapat tiga jenis
yaitu Sliding Rate, Flat Rate, dan Floating Rate.
3.2 Saran
Dengan disusunnya
makalah ini kami mengharapkan agar
pembaca dapat memiliki wawasan yang lebih luas mengenai suku bunga sehingga mampu mengaplikasikan sesuai dengan teori yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu, sebaiknya
penetapan suku bunga haruslah sesuai dengan prosedur dan
situasinya, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia
sebagai Induknya bank di Indonesia yang mengatur kebijakan tentang tingkats uku
bunga. Sehingga pihak-pihak lain yang terkait harusnya patuh dan
melaksanakannya agar tidak saling merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Dr.
2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
PT
Raja Grafindo Persada.
Hasibuan, Malayu S.P.
2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Lodwick, Filipus.
2013. “Materi-materi Kuliahl”. [online].
Tersedia :
[ 12 Maret 2014].
[14
Maret 2014].