Sabtu, 29 Maret 2014

Makalah Suku Bunga


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Suku Bunga dan Bunga Bank
a). Pengertian Bunga dan Suku Bunga
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang” (principal).
Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”. Miller, RL dan Vanhoose, mengataka bahwa suku bungan adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Menurut kelompok kami, suku bunga adalah balas jasa atas sejumlah pinjaman yang harus dibayar kepada yang memberi pinjaman (kreditor) dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan akan dikembalikan pada saat mendatang. 
b). Pengertian Bunga Bank
Menurut RIMSKY J. JUDISSENN, Bunga bank adalah penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan dari pihak yang meminjam atau memanfaatkan uang (bank)
            FACHMI BASYAIB, mengatakan Bunga Bank adalah sesuatu yang dihasilkan dari keuntungan aset keuangan, tujuannya adalah untuk memberikan pada investor keuntungan bagi investasi dana yang dimilikinya.
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).



Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut:
1.    Bunga simpanan.
 Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnyadi bank. Bunga simpanan merupakan harga yang dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.
2.    Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dn pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

2.2.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut :
1.    Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan peminjam meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada disimpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
2.    Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disaping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.



Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga pesaing misalnya 16%. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah pesaing.
3.    Kebijakan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun unga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4.    Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang di inginkan, jika laba yang di inginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5.    Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bungnganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunga relatif lebih rendah.
6.    Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasannya utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7.    Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.    Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk produk yang kompetetif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.



9.    Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.

2.3.        Komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit
Komponen dalam menentukan suku bunga kredit yaitu:
1.    Total Biaya Dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requrement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2.    Biaya Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi.
3.    Cadangan Risiko Kredit
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar.

4.    Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit.
5.    Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.4 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
Metode pembebanan  bunga antara lain:
1.    Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.
2.    Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis Flat rate biasanya diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif. 
3.    Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang padaa bulan tersebut.

2.5 Contoh soal suku bunga kredit
1). Menghitung komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam menentukan suku bunga kredit adalah sebagai berikut :
PT Bank MARINDO menentukan suku bunga deposito sebesar 18% PA kepada para deposannya. Cadangan Wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5%. Kemudian biaya operasi yang dikeluarkan adalah 6% dan cadangan risiko kredit macet 1%. Laba yang diinginkan adalah 5% dan pajak 20%.



Pertanyaan :
Hitunglah beberapa bunga kredit yang diberikan (based lending rate) kepada para debiturnya (peminjam).

Cost of Fund =          Bunga yang dibebankan
                                    100%-Cadangan wajib

Cost of Fund   =        18%        =      18%    =18,95%
                            100%-5%               95%

Jadi cost of fund 18,95% dibulatkan menjadi 19% untuk menghitung bunga kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
Total biaya dana (cost of fund)                                                      19%
                                                                                                              6%
                                                                                                            25%
Cadangan risiko kredit macet                                                          1%
                                                                                                            26%
Laba yang diinginkan                                                                       5%
                                                                                                            31%
Pajak 20% dari laba (5%)                                                                  1%
Bunga Kredit yang diberikan (based leanding rate)                     32%

b). Menghitung dengan metode Flat Rate dan Slinding Rate
contoh :
PT. Sungailiat telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari bank mitras seniali Rp.60.000.000,- Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan). Bunga dibebankan sebesar 24% setahun. Disamping itu PT sungailiat juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.350.000,- kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.
Pertanyaan:  Coba saudara hitung dengan menggunakan metode flat rate dan sliding rate jumlah angsuran setiap bulan berikut tabel perhitungannya secara lengkap.



Jawab:
·         Pembebanan bunga dengan flat rate
Sesuai dengan pembebanan bunga dengan flat rate maka setiap bunga yang dibayar adalah tetap sampai kredit tersebut lunas.
Menghitung pokok pinjaman perbulan:
Pokok pinjaman (PJ)  = jumlah Pinjaman / Jangka waktu
PJ                              = Rp.60.000.000,- / 12
PJ                                          = Rp5.000.000,-
Menghitung bunga (BG) perbulan adalah:
BG   =   Bunga X Nominal Pinjaman X  1
                   12 bulan
BG    =   24% X Rp.60.000.000,- X 1   =   Rp.1.200.000,-
                    12 bulan
Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah Rp.6.200.000,- selama 12 bulan

TABEL PERHITUNGAN KREDIT
Dengan Flate Rate
(dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
55.000,-
50.000,-
45.000,- 40.000,-
35.000,-
30.000,-
25.000,-
20.000,-
15.000,-
10.000,-
5.000,-
0
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
1.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
6.200,-
Jumlah

60.000.-
14.400,-
74.400,-
Table 2.1



·         Pembebanan bunga dengan sliding rate
PJ   =   Rp.60.000.000,- / 12   =   Rp.5.000.000,-

Bunga   =  % bunga 1 thn  X (sisa pinjaman)
                                12 bulan
-    Angsuran 1
     PJ                                                                                =  Rp.5.000.000,-
     Bunga  = (24% X Rp.60.000.000,-) /12                     =  Rp.1.200.000,-
                                                                                             Rp 6.200.000,-

-          Angsuran 2
PJ                                                                               =   Rp.5.000.000,-
Bunga   = (24% X Rp.55.000.000,-)/12                =   Rp.1.100.000,-
                                                                                         Rp.6.100.000,-
Dan seterusnya sampai angsuran 12



TABEL PERHITUNGAN KREDIT
Dengan Silding Rate
(dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
55.000,-
50.000,-
45.000,- 40.000,-
35.000,-
30.000,-
25.000,-
20.000,-
15.000,-
10.000,-
5.000,-
0
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
5.000,-
1.200,-
1.100,-
1.000,-
900,-
800,-
700,-
600,-
500,-
400,-
300,-
200,-
100,-
6.200,-
6.100,-
6.000,-
5.900,-
5.800,-
5.700,-
5.600,-
5.500,-
5.400,-
5.300,-
5.200,-
5.100,-
Jumlah

60.000.-
7.800,-
67.800,-
Table 2.2


Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode diatas adalah sebagai berikut :
-      dengan metode Flat rate adalah                                Rp14.400.000,-
-      dengan metode slinding rate adalah                                    Rp  7.800.000,-
                                    Selisih                                                            Rp   6.600.000,-





BAB III
PENUTUP
3.1.    Simpulan
Dari Uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa Bunga Bank merupakan  balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dalam hal ini Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah  dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecinya penetapan suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan dan bunga pinjaman saling mempengaruhi di samping pengaruh factor-faktor lainnya.
Dalam kegiatannya terdapat dua macam bunga yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman. Metode penghitungan bunga terdapat tiga jenis yaitu Sliding Rate, Flat Rate, dan Floating Rate.

3.2   Saran
Dengan disusunnya makalah ini  kami mengharapkan agar pembaca dapat memiliki wawasan yang lebih luas mengenai suku bunga sehingga mampu mengaplikasikan sesuai dengan teori yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sebaiknya penetapan suku bunga haruslah sesuai dengan prosedur dan situasinya, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia sebagai Induknya bank di Indonesia yang mengatur kebijakan tentang tingkats uku bunga. Sehingga pihak-pihak lain yang terkait harusnya patuh dan melaksanakannya agar tidak saling merugikan.





DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Dr. 2012.  Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Lodwick, Filipus. 2013. “Materi-materi Kuliahl”. [online]. Tersedia :

[ 12 Maret 2014].

                [14 Maret 2014].